Jumat, September 19, 2014

Hanya Rasa Sesal Dan Merasa Bersalah, Cukup Kah?

Without the rain, there would be no rainbow....... 
Ketika kita mengecewakan orang-orang baik di sekitar kita, sahabat-sahabat kita atau "someone" yang telah membuat hari-harimu mejadi lebih baik, maka akan ada rasa bersalah dan rasa sesal yang mendalam, itu pasti. Bahkan terkadang kau akan memilih untuk diam karna rasa bersalahmu yang teramat, ketakutan untuk menghadapi kenyataan yang ada bahwa kau telah mengecewakan mereka. Kau berfikir untuk menjauh dan berlari sejauh yang kau bisa agar tak akan ada luka yang terulang lagi karena keberadaanmu, agar tak ada seseorang yang tersakiti lagi karenamu. Kau akan merasa tak berguna dan hanya menimbulkan masalah saja.

DENGAN PERGI MENYELESAIKAN MASALAH?
Perasaan bersalah itu pasti ada, tapi apa dengan tanpamu lagi itu akan menyelesaikan masalah yang sudah kau timbulkan? Tidak! Kau hanya akan memperkeruh keadaan yang ada, kau akan membuat hubungan yang sudah terjalin baik menjadi renggang. Justru kau akan mengecewakan lebih banyak lagi. Perasaan bersalah tak seharusnya membutakan hati kita.  Banyak hal yang harus kita pelajari dari sebuah kesalahan. Kesalahan perlahan akan mendewasakanmu,membuatmu mengerti apa yang harusnya kau perbaiki.

INTROSPEKSI DIRI!
Mengakui kesalahan itu perlu, menyadari apa kekurangan kita. Menyadari kekurangan bukanlah suatu hal yang memalukan, kau hanya berbesar hati untuk mengakuinya. Tapi kita tidak perlu terpuruk dalam kesalahan. Jika pilihan kita mengecewakan banyak orang, bagaimanapun kau tetap harus menerima konsekuensinya. Bedanya sekarang, kita harus lebih tau bagaimana menjaga perasaan seseorang. Berfikir lebih panjang untuk memulai segala hal, mempertimbangkan baik dan buruk untuk kedepannya dan lebih berhati-hati dalam bertindak.


MENGGORES LUKA!


Tak bisa dipungkiri lagi, saat kau mengecewakan seseorang kau akan mematahkan hatinya, menggores luka dalam hatinya. Walaupun kita sudah mendapatkan maafnya sekalipun, seperti sebuah kaca yang sudah kita pecahkan walaupun kita merangkainya lagi menjadi utuh tapi bekas pecahannya akan tetap selalu ada. Terlebih ketika kita tau pilihan kita berujung mengecewakan orang-orang yang sudah begitu baik justru akan menggores luka yang begitu dalam di hati kita. Setelah itu, kita juga harus siap pada semua konsekuensi dari apa yang telah kita lakukan. Mungkin perubahan sikap yang tentu akan membuat keberadaan kita yang sedikit berbeda atau bisa dibilang canggung. Tapi perbaikilah kesalahan itu dengan menjadi manusia yang lebih baik, yang mau mengakui kesalahan, yang mau belajar dari kesalahan itu sendiri untuk menjadi lebih baik. Orang tak akan pernah tau apa yang benar, jika dia tak tau apa kesalahannya. Jadikan hal itu menjadi pengalaman yang sangat berharga, jadikan itu pedoman untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.


FEEL ALONE?

Merasa sendiri? Merasa tak ada yang peduli? Perasaan seperti itu pasti akan selalu menghantui. Tapi percayalah itu hanya perasaanmu saja. Saat kau melakukan kesalahan, kau akan berfikir semua orang akan menjauhimu, semua orang tak akan suka padamu lagi. Padahal kau tak pernah tau, diluar sana banyak yang peduli, bahkan orang-orang yang kau pikir akan tidak menyukaimu. Itu perasaan yang wajar, rasa bersalahmu akan membuatmu merasa sendiri.  Seperti akan terasa dalam keramaian kau tetap merasa sepi dan sendiri. Tapi ketika tak ada bahu untuk bersandar, selalu ada tempat untuk bersujud. Obat terbaik untuk menghilangkan rasa itu, berdoalah mendekatkan pada Allah SWT, sesungguhnya DIA tak pernah meninggalkanmu walau hanya sekejap.  Sebaik-baiknya orang yang menguatkanmu adalah dirimu sendiri, tetaplah pada prasangka baik.

 
MEMPERBAIKI DIRI!

Hal penting yang tak boleh kita lupakan, yaitu memperbaiki diri. Setelah kau tau apa kesalahanmu, perbaikilah. Berusahalah menjadi lebih baik.  Setiap masalah yang ada pasti menyimpan pelajaran yang berharga. Teruslah mencari sisi positifnya, percayalah waktu akan mengobati setiap luka. Jangan terpuruk pada kesalahanmu, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan tergantung bagaimana kita memperbaikinya dan belajar menjadi lebih baik. Terkadang tak selalu kedewasaan yang mampu menyelesaikan masalah, tapi masalah-masalah itu sendiri yang mendewasakan seseorang.

Jadi saat kau melakukan kesalahan dalam hidupmu, merasa menyesal dan bersalah saja itu tidak cukup! Memang perlu tapi tidak hanya sebatas itu. Tidak cukup hanya dengan sesal dan merasa bersalah, perbaikilah dan berusahalah menjadi lebih baik. Mulailah bangkit, bangkit dari keterpurukan dan rasa sakit untuk menjadi baik.

About Me~
Srie Sasanti Aga Lestari (Santi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kawah Ijen, Baluran dan Bali "Never Ending Story"

7 Mei 2017           Kawah Ijen, Baluran dan Bali adalah perjalanan panjang yang tak pernah terlupakan dengan sejuta pengalaman. Bersa...