Minggu, Desember 28, 2014

Happy Birthday To Me

Aw aw aw how sweet you are bala bala, thanks for everything gaeeessss (Diphek, Omjin, Onyet, Pricil, Simbok, Odhonk) :*

Happy Birthday To Me :)

                 Awal ceritanya sih gini, waktu itu hari jumat tanggal 19 Desember 2014 (ultahku sih udeh lewat) si Diphek sms, maksa maksa buat nemenin dia naik ke nglanggeran, Gunung Api Purba.. Pinter banget sih dia ini pura-pura ngebet banget buat "ngebolang". Minta ditemenin naik pas hari sabtunya, terus turun hari minggunya... Padahal hari minggu siang akunya harus ke Pacitan. Cuman kasian juga sama ini anak, yang lain juga pas pada sibuk sendiri-sendiri jarang juga dia ada libur dibalik kerjaannya yang mendadak jadi padat gitu (pikirku).. Terus aku iyain ajah tuh.. Nah untungnya ke Pacitannya ditunda satu hari sampe hari senin.
                Hari sabtunya tanggal 20 Desember 2014, sedari pagipun aku udah alay apdet status packing cuman siangan dikit mendadak mendung dan hujan (galau). Haripun cepat berganti sore, waktu itu pukul 04:00pm dan masih saja hujan. Sempet ingin memutuskan untuk tidak jadi pergi gegara Ibuk mendadak protes "hujan, hujan gini tetep mau berangkat?" katanya.
               Masih berfikir haruskah pergi? Duhh sayang juga kalau nggak jadi pergi, tah ke Pacitannya juga udah ketunda satu hari (mikir keras). "kalau mau ke Jogja sekarang buruan berangkat, jangan malem malem" saran Ibuk. Kuambil handphoneku lalu kutelpon Diphek, "aku otwwwwww ya". Mendadak anaknya kegirangan banget.............. Waktu itu pukul 05:00pm motorkupun melaju dengan kencangnya menuju Jogja (ngebut wussssssss)
             Pukul 6:45pm akupun sampe di kosan Diphek. dan lagi lagi Onyet nggak pernah ada di kosan ketika aku di Jogja ngeselin banget. Mana si Omjin juga sok sibuk pula (mendadak sedikit bete). Berusaha untuk tidak lagi membahsa mereka, niatnya sih biar nggak bete ajah. Setelah selesai shalat pun aku bersama Diphek dan adiknya (Pricil) menuju ke nglanggeran. Ya karna aku "cah selo" akupun I try to enjoyed this moment and stay cuek, tak butuh waktu lama untuk sampe di nglanggeran dan grimis kecilpun sedikit membasahiku sepanjang perjalanan.
              Sesampainya di sana pun kami tak ingin membuang waktu untuk berlama lama di bawah, terus kucoba menikmati perjalanan dengan jalanan yang basah dan becek, bete itu semakin terasa ketika aku tak pernah naik dan berjalan di belakang sendiri biasanya sih ada Jin Botol yang selalu ada di belakangku. Huh sok sibuk dasaaarrrrr.
              Sesampainya di ataspun dalam keadaan basah keringat dan basah air hujan, entah kita ada di camping ground berapa aku lupa (bodo amat) hahahahahha, yang aku tahu di sana ada satu tenda yang berdiri... Jelas terlihat dari luar kalau itu cowok, makanya aku sedikit berpikiran buruk dan menjauh dari tenda itu karna kita juga cewek semua (pikirku)
Dan taraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, si nyebelin Onyet sama Omjin keluar dari tenda itu dengan kue di tangannya lengkap dengan lilin yang menyalaaa...
               Awwwww terharu, nggak bisa ngomong...... Speechless, just it... (untungnya malem dan grimis jadi walaupun mata sedikit berkaca kaca terharu nggak keliatan, hahahahahahha... tetep beusaha stay cool)







Aku pikir ultahku ke 24 ini (tua banget) hanya akan berlalu biasa saja. Hanya sebatas ucapan saja, tapi aku selalu berusaha menjadi cah selo, nggak lagi terlalu mempermaslahkan tradisi itu karna pertambahan usia yang sudah menjadi sedikit tua, hohohoho nggak lagi jadi tradisi penting kali ya... lagipula mengingat semua teman temanku juga sudah memiliki kesibukan masing-masing.
Dan ternyata ternyata ternyata, mereka merancang semuanya dengan rapi di sela sela kesibukan kalian.... Bahkan Odhonk dan Simbok yang jauh di sebrang Balik Papan dan Kupang pun masih sempat menyisakan waktunya untuk memikirkan hal ini.... Terimakasih untuk waktu waktu terbaik kalian... "BIG HUG"

Diphek, Me, Om Jin, Onyet



Terimakasih untuk tahun terbaik bersama kalian :*





Om Jin, Onyet, Pricil, Me, Diphek


Diphek: Aktingnya luar biasa hebat, harus dapet penghargaan :p
Onyet + Omjin : Nyebelinnya kebangetan, kalian berhasil bikin aku bete abis :o
Pricil: Kecil kecil dah pinter ngibul e, hohohoho
Simbok + Odhonk: Jarak tetap tak pernah mampu memisahkan kegilaan kalian, amicu so bad :*

Kalian yang terbaik... Thanks For Everything Gaesssssss.... sukses buat kalian semua ya gaesssss :* :* :*




Salam sayang dan rindu
SUNTEA

Simbok, Odhonk, Me, Diphek, Onyet

Kamis, November 06, 2014

Rabu, Oktober 29, 2014

MENDAKI BERSAMAMU~



Tepatnya tanggal 31 Desember 2013, untuk pertama kalinya aku bertemu dengan dia, panggil saja dia Aksel. Tapi saat itu teman-teman sedang berusaha mendekatkanku dengan Obby. Singkatnya, aku dikenalkan oleh sahabatku Zia. Dari situlah aku mulai mengenal mereka, makhluk-makhluk pecinta alam yang super hebat yang selalu aku kagumi. Mereka adalah Andah, Rima, Angel, Obby dan Aksel, teman-teman Zia saat mendaki. Aku mengenal Zia sejak awal masuk kuliah, waktu itu di inagurasi kampus, bahkan aku tak butuh waktu lama untuk bisa akrab dengan Zia.
Aku masih ingat betul kala itu aku sedang nongkrong dengan Zia dan salah seorang teman di Kali Code. Zia masih saja terus sibuk dengan telponnya, seseorang yang menelpon itu adalah Obby. Entah terpikir dari mana Zia tiba-tiba mengenalkanku dengan Obby lewat telpon.
“Hai…..” kata Obby menyapaku
“Hai juga…” balasku sedikit formal
Huh dalam hatiku mencoba menebak-nebak, aku yakin Zia sedang berusaha mengenalkanku dengan sosok cowok lain agar aku tak terlalu fokus pada cowok bernama Setya yang belakangan ini menyita waktuku dengan berbagai kegalauan.  Setya, yaaah Setya adalah mantanku…. ahhh dia hanyalah seorang mantan, tapi tak pernah sekalipun pikiranku lepas darinya.
Kringgg…. Kringgggg….. Tiba-tiba dering handphoneku membuyarkan lamunanku. Sejenak ragu untuk menerima telpon , siapa penelpon dibalik nomor baru itu.
“Assalamualaikum…. ” Sapaku lirih
“Waalaikumsalam…. “ jawabnya
“Siapa ya?” tanyaku setengah penasaran
“Ini aku, Obby…. Masih ingat kan?”
……………………….
Ahhh Zia jahatnya, keterlaluan sekali memberikan nomorku pada cowok yang sama sekali belum pernah aku jumpai, umpatku dalam hati.
Akhir-akhir ini telponku tak pernah sepi dari Obby, terkadang aku sangat malas sekali menerima telpon darinya. Tak hanya hitungan menit, bahkan Obby sering menelponku lebih dari satu jam. Sampai panas ini telinga nempel di handphone terus, sempat aku tertidur ketika Obby telpon. Semakin hari semakin aku terbiasa dengan kehadiran Obby cowok penelpon yang belum pernah aku jumpai itu.
Bib…. Bib…. Bib…
Alarm menunjukkan pukul 04.30am. Pagi ini aku dan anak-anak kontrakan berencana hunting photo ke Gunung Api Purba daerah Pathuk, Yogyakarta. Setelah bersiap, kamipun menembus dinginnya pagi itu. Hasil jepretan photo memang akan lebih bagus ketika diambil pada waktu pagi hari atau sore hari, oleh karena itu aku bersama ketiga sahabatku memutuskan untuk pergi sepagi itu. Sebelum menuju ke Gunung Api Purba kami terlebih dahulu menuju embung nglanggeran untuk mengambil beberapa photo di sana.
“Guys, lanjut ke gunung api purba yukk… “ ajak Ulin menyelaku yang sedang asyik menjepret
“Baiklah, yuukkkk…. “ jawab Susan sembari bergegas
“Iya, he’em….. “ akupun mengiyakan
Kamipun menuju Gunung Api Purba, setelah memperoleh tiket masuk, akupun mengikuti anak-anak menuju pos satu.  Aku yang tak pernah berolahraga inipun dengan nafas yang tersendat-sendat berusaha menuju pos satu.
“Woiiiiii, tungguin aku doooongggggg!” teriakku yang tertinggal di belakang
“Kamu di belakang ajah, biar kalau jatuh enggak nimpa kita.. Hahahahaha”  ledek anak-anak sembari menertawakanku.
“aaaah sialan kalian….. “ umpatku kesal
“ayok aku tungguin nih” sela lutfi membelaku
Dengan susah payah akupun sampai pos satu, lalu kerebahkan badanku ke tanah berharap sedikit menghilangkan rasa lelah. Hari mulai siang, bergegas kuambil kamera berselfie ria bersama anak-anak. Hanya sampai pos satu saja, aku tak lagi ingin melanjutkan perjalanan, kamipun memutuskan untuk turun. Tiba-tiba hujanpun turun, kami sempat berhenti di sebuah rumah-rumahan sejenak berteduh menunggu hujan reda lucunya bahkan kami sempat tertidur di sana.
“jenk… jenk bangun jenk, udah reda” teriak jenk tutut membangunkanku
“hu’um iya jenk”  jawabku sembari mengusap mataku yang masih mengantuk
“yuk, pulang” ajak desus
Kamipun melanjutkan perjalan pulang, kudengar bunyi pesan di handphoneku yang tak lain lagi adalah pesan singkat dari Obby “hai, lagi apa? Sudah makan?” kulewatkan saja pesan darinya tanpa kubalas. Sesampainya di kontrakanpun Obby tak lupa menelponku dan bla… bla… bla…. Dia bercerita panjang lebar tentang semua pengalamannya, berbagai tentang tips-tips agar bisa berjalan jauh tanpa lelah, bahkan Obby sempat memintaku mendengarkan lagu kesukaannya yang kebetulan sedang Ia putar lagu Pink – Just Give Me A Reason .
“udah dulu yaaa… “ selaku
“loh mau kemana?”
“mau istirahat, capek nih.. assalamualaikum ” jawabku sembari mengakhiri telpon
Tak bosan-bosannya Obby setiap hari menyapaku melalui telpon atau sekedar lewat pesan singkat, tak jarang pula aku berdebat dengan Obby tentang banyak hal. Sering tak kusukai cara Obby yang terlalu berlebihan menilaiku bisa dibilang Obby ini “sok tau” tentang aku.
Hari ini Zia memintaku untuk menemaninya, Zia pun menjemputku dengan motor mio merah yang biasa Ia pakai. Kendaraan kamipun melaju dengan kencangnya ditemani ceritaku yang tak ada habisnya. Sampailah kami pada sebuah rumah di daerah jalan Timoho, kulihat seseorang telah menunggu kami di dekat pintu kamarnya. Yap dia adalah Andah, cewek tinggi asli Balik Papan yang hobby naik gunung ini pun menyambutku ramah.
“halo, aku Andah” sapanya memperkenalkan diri sembari menjabat tanganku
“halooo, aku Santi” jawabku sedikit jaim
Andah adalah salah satu teman Zia saat mendaki, hebatnya persahabatan mereka berawal dari sebuah pendakian. Sekilas aku melihat Andah adalah sosok cewek yang tegas, baik, ramah dan mudah akrab dengan orang baru.
“eh, Mas Obby hari ini ke Jogja lohhh… “ sela Zia memberitahu
“hah, iya kah? Wah senangnyaaaa” sambung Andah terdengar bersemangat sekali
Hmmm seperti apa ya Obby itu, tanyaku dalam hati sembari menyibukkan diri dengan handphoneku. Malam itu untuk pertamakalinya aku bertemu dengan Obby di kos Andah. Obby, cowok pecinta gunung yang sedikit pendek dengan stylenya yang sedikit berantakan itu terlihat malu-malu untuk menyapaku. Tak banyak yang aku obrolkan dengan Obby, hanya sebatas obrolan perkenalan saja bahkan Obby terlihat sedikit lebih pendiam berbeda sekali dengan Obby yang biasanya super cerewet saat menelponku. Malam mulai larut mereka bertiga masih asyik menonton tayangan horror yang tak pernah kusukai, aku mencoba menyibukkan diri dengan mengamati gallon dan dispenser yang berada persis di depanku sembari menahan kantuk. Zia mulai menyadari kantukku yang terasa berat, akhirnya mereka bertigapun mengantarku pulang.
“Mas Obby nggak biasa-biasanya loh jaim gitu, biasanya dia yang paling cerewet di antara kita” Zia mencoba membuka obrolan
“hahahha iya kah?”
“iya, seriusan…  nggak tau tuh orang kenapa”
Aku hanya terdiam sembari terus menguap.
Tahun baru 2014 besok, Zia dan teman-temannya memintaku bergabung  dengan mereka untuk melewatkan pergantian tahun di salah satu pantai di daerah Gunung Kidul Yogyakarta. Terasa sangat malas dengan keramaian di jalanan saat malam pergantian tahun, tapi rasa penasaranku terus mengiyakan.  Sore itu selesai aku pergi dengan sepupuku, Zia pun menjemputku untuk segera berkumpul di salah satu kos temannya sebelum berangkat menuju pantai. Di sana aku bertemu dengan Rima, cewek ceria yang berasal dari Lampung. Aku juga bertemu dengan Angel, cewek hitam manis yang jauh jauh dari Kupang untuk menimba ilmu di Jogja , Andah juga sudah menungguku di sana. Rima adalah teman satu kampus Andah, sedangkan Angel adalah teman satu kosan Rima, sama seperti Andah persahabatannya mereka dengan Ziapun dipersatukan dalam pendakian. Amaze dengan kekompokan Zia dan sahabat-sahabatnya, pendakian mereka mempertemukan manusia-manusia hebat dari belahan bumi Indonesia.
Selang beberapa menit Obbypun datang dengan stylenya yang sedikit berantakan dan mulai terlihat caper. Entah kenapa aku sedikit kurang suka dengan tingkah Obby yang “lebay” itu. Obby berusaha jaim dengan keberadaanku tapi mecoba sok asyik dengan yang lain dengan bercandanya yang berlebihan.
“kita berangkat jam berapa ya?” aku yang mulai bosan dan mencoba memberanikan diri untuk bertanya
“bentar lagi ya, masih nunggu satu orang lagi nih” jawab Andah
Huh siapa sih satu orang itu, nggak ontime banget bikin kita nunggu lama banget sembari terus kusibukkan diri dengan handphoneku. Akhirnya cowok itu muncul dari balik pintu, cowok yang khas dengan jambangnya itupun menyapa kami semua dan untuk pertama kalinya aku mengenalnya, cowok itu bernama Aksel.
“kamu sama Mas Obby ya?” tiba-tiba Zia mengagetkanku
“huum”  jawabku tak bisa menolak
Sebenarnya aku ingin bersama Zia, apalagi dia hanya sendiri. Perjalanan kamipun dimulai sesaat setelah anggota kami lengkap empat cowok dan lima cewek termasuk aku. Sepanjang perjalanan, aku dan Obby selalu berada paling belakang bahkan sering sekali kami tertinggal. Di perjalanan Obbypun tak henti-hentinya bertingkah, tak jarang Obby tiba-tiba menambah kecematan dan bergaya berlebihan saat di atas motor. Karena berada paling belakang kamipun sempat tertinggal dan terpisah dari rombongan bahkan berkali kali salah jalan, Obby berusaha menelpon salah seorang teman. Terdengar suara Obby sedikit meninggi saat meminta untuk dijemput.  Akhirnya Zia menjemput kami di salah satu SPBU di daerah Wonosari. Kami kembali berkumpul dengan rombongan, Obby sempat protes dengan nada keras yang berujung sedikit ribut dengan Andah.
“kalian kemana ajah? Muter-muter nggak jelas!” marah Obby
“makanya ikutin yang bener dong!!!!” jawab Andah sedikit membentak lalu pergi meninggalkan kami
Setelah itu kamipun melanjutkan perjalanan, aku merasa sangat tidak nyaman dengan posisi saat itu. Kulihat Obby terlihat sangat marah dan emosional, bahkan Obby mengendarai motor dengan kecepatan yang tak terkontrol, sedikitpun Obby tak menghiraukan aku yang diboncengnya. Jujur aku takut, tidak nyaman, sedih, pengen marah, bingung, lalu kupakai kacamata hitamku walaupun malam sangat gelap, kurasakan airmata mulai mengalir dari sudut mataku. “Aku ingin pulang saja”, gumamku sembari kuusap airmata dengan punggung tanganku. Kudengar beberapa kali Obby mencoba mengajakku mengobrol, aku hanya diam bahkan aku sengaja tak membalasnya. Kurasakan sedikit kekecewaan pada Obby.
Kamipun melanjutkan perjalanan menuju pantai, perjalanan panjangpun masih harus kami tempuh untuk mencapai pantai yang sedikit sulit untuk dijangkau itu. Benar saja, kami harus menempuh jalanan yang terbentuk dari bebatuan. Tak jarang beberapa kali kulihat Rima turun dari motornya membantu mendorong motor Andah melewati bebatuan, hebatnya Rima.
Akhirnya sampailah kami pada sebuah tempat yang sangat gelap, tempat terkhir dimana kendaraan kami harus berhenti sebelum melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Jalanan yang penuh dengan lumpur tidak memungkinkan kami melanjutkan perjalanan dengan kendaraan.  Mungkin saat itu hanya cahaya bintang yang paling terang di atas sana yang dapat kulihat.
“hati-hati ya jalannya” pesan Zia penuh perhatian
“iya, iya aku hati-hati” jawabku tersenyum sembari terus memperhatikan langkahku
“pelan-pelan ajah, kita tungguin”
Zia dan Angel masih terus setia menemani langkahku yang sangat pelan, aku merasa sangat merepotkan mereka. Jalanan yang penuh batu dan lumpur itu sangat menyulitkanku untuk berjalan lebih cepat, tak jarang sandal jepitku masuk ke dalam lumpur bahkan sesekali hampir membuatku terpeleset karena licin.
“sandalnya dilepas saja ya” saran Angel terdengar dengan suara khas timurnya
“iya” sembari kulepas sandalnya
“sini aku bawain sandalnya” pinta Zia
“nggak usah, nggak usah”
“udah sini..!!” paksa Zia sambil merebut sandalku
Kehela nafas panjang dan terus berusaha berjalan, pikirku pasti aku sangat menyusahkan mereka bahkan Obby telah meninggalkanku jauh di depan bersama Rima dan Andah. Hanya kekecewaan yang terus kurasakan pada Obby yang tak peduli dengan keadaanku, pengen rasanya teriak “Biiiii, teganya kamu membawaku ke sini dan tak sedikitpun kau pedulikan keadaanku” huhhh, dasar Obby.
Sampailah kami pada sebuah pantai, pantai yang tenang dan tidak terlalu ramai sedikit membuatku merasa lega. Setelah para cowok selesai membangun tenda, kamipun berkumpul. Kudengar syahdunya alunan gitar yang Rima mainkan, aku sangat kagum dengan kepiawaian Rima bermain gitar sesekali mereka pun bernyanyi dan menari diantara terangnya api unggun. Aku menikmatinya bahkan aku mulai lupa perjuanganan kerasku untuk sampai di sini.
“ayok sini, ikut nari” ajak Zia
“aahh enggak enggak” jawabku sedikit malu
I’m starting to feel the wonderful togetherness with them. Zia, Rima, Andah dan Angel, mereka yang hampir setiap saat selalu terlihat kompak membuatku merasa nyaman berada di tengah tengah mereka. Hebatnya mereka berempat ini adalah cewek-cewek pecinta alam yang tangguh, mereka selalu punya cara sendiri untuk menikmati hidup bersama alam.
“nyalain kembang apinya, nyalain” teriak Andah
“okaaaayyy” balas Obby sembari menyalakan api
Malam pergantian tahun itupun menjadi sangat berkesan, biasanya hanya kunikmati ramainya orang-orang memadati jalanan atau sekedar menghabiskan tahun baru di rumah. Kali ini kurasakan hangatnya tawa kebersamaan mereka di tengah damainya ombak di pantai. Tiba-tiba hal yang tak pernah kudugapun terjadi, langit menjadi sangat gelap hujanpun mulai turun perlahan. Aku dan yang lainnya berusaha mengemasi barang  lalu masuk ke tenda.
“takut?” Tanya Angel sembari tersenyum membandangiku
Hanya kubalas dengan senyum dengan sedikit rasa panik. Hujan deras dan angin kencangpun sesekali menerpa tenda kami. Aku yang setenda dengan Andah, Rima, Zia dan Angelpun terus mencoba menjaga agar air tidak sampai masuk ke tenda.
“duhhhh basah” jerit Andah
“kamu basah nggak? Tanya Zia memperhatikanku
“enggak kok”
“tidur gih” pinta Zia
Terus kupegangi tangan Angel sembari mencoba memejamkan mata, mecoba terlelap di tengah ramainya badai malam itu. Keesokan harinya, kulihat indahnya suasa pagi di pantai tepat pada tanggal 1 januari 2014. Lautnya yang bersih dengan pasir putihnya, bukit-bukit kecil yang mengelilingi pun menambah indahnya pantai. Aku sangat terkagum kagum dengan keindahannya. Kata orang di sana pantai itu bernama pantai ngetun. Mungkin karna letaknya yang sangat “ngetan” bersalah dari kata “wetan” yang dalam bahasa Indonesia berarti paling timur.
Aku hanya menikmati keindahannya dari dekat tenda entah datang darimana Aksel tiba-tiba sudah berada di sampingku.
“nggak ikutan mereka main air?” Tanya Aksel
“enggak, takut aah sama ombaknya”
“kan cuma kecil ombaknya”
“hahahahahahha” akupun hanya membalasnya dengan tertawa lalu kutinggalkan Aksel sendirian untuk mendekati pantai, sesekali kubiarkan air pantai membasahi kakiku lalu berlari kuambil kamera untuk mengabadikan kebersamaan Zia dan sahabat-sahabatnya yang sedang asyik bercanda dalam basahnya air laut tanpa mereka ketahui, rasanya sungguh bahagia melihat mereka. Disisi lainpun Obby sibuk memasak nasi dan beberapa sayur ditemani Aksel dan dua cowok lainnya.
Setelah selesai masak Obby pun menata nasi, mie dan sayur itu di atas daun pisang yang Ia petik di dekat pantai, kamipun makan dengan lahapnya bersama sama. Pikirku ritual seperti itu hanya ada saat aku kecil, makan bersama dalam satu wadah daun pisang, dari situlah kebahagiaan sederhana itu terukir dengan indahnya.
“cepat makan” pinta Zia
“iya iya sebentar” jawab tersenyum sembari mendekat
Tak jarang Zia pun menyuapiku dengan penuh canda. Terimakasih Zia untuk pergantian tahun terbaik bersama kalian. Setelah kami puas berfoto dan bermain air laut kami pun berkemas dan bergegas kembali ke Kota Jogja, perjalanan panjangpun terus coba kunikmati.
_____________________________________________
Sejak saat itu aku mulai malas dengan semua telpon dan pesan singkat dari Obby, banyak telpon dan pesan singkat yang kulewatkan begitu saja. Pengen nonton sejenak melepaskan penat.
"dek Ri, nonton yukkkkk" kukirim pesan via bbm ke sepupu
"ayok mbak san"

TO BE CONTINUED.....................

Jumat, Oktober 24, 2014

Happy New Year 2014


             Hampir setahun yang lalu aku masih ingat betul kala itu tanggal 31 Desember 2013 menjelang pergantian tahun,  I'm starting to feel the wonderful togetherness with them... Mereka yang hampir setiap saat selalu terlihat kompak, membuatku merasa nyaman berada di tengah tengah mereka. Hebatnya mereka berempat ini adalah cewek cewek pecinta alam yang tangguh, mereka selalu punya cara sendiri untuk menikmati hidup bersama alam... Amazed, entah berapa banyak gunung yang sudah mereka daki atau seberapa sering pantai yang mereka jelajahi, makes them very close to nature.


                Malam pergantian tahun itupun menjadi sangat berkesan, biasanya hanya kunikmati dengan ramainya orang-orang memadati jalanan atau sekedar menghabiskan pergantian tahun di rumah. Kali ini kurasakan hangatnya tawa kebersamaan mereka di tengah damainya ombak di pantai. Ditemani dengan terangnya cahaya api unggun, merdunya petikan gitar bersama lagu-lagu yang mereka nyanyikan menjadikan saat-saat terbaik yang tak terlupakan...
               Friendly, baik, nggak mudah nyerah, ceria, tangguh, mungkin itu sedikit hal kecil yang bisa menggambarkan mereka. Maybe kalau ada station TV yang ngerekrut mereka, pasti mereka bakal punya acara sendiri kali ya... Hahahahahha, judul acaranya "Empat Cewek Tanggauh Menjelajahi Indonesia"
               Mereka bukan cewek manja yang hobbynya cuma bisa shopping dan ngemall, tapi jangan salah dibalik tas cariernya yang sangat berat itu mereka adalah the beautiful women, so beautiful....


                   Amazed, hanya kata itu yang selalu kuberikan untuk mereka, thanks for the best experience. Bahkan banyak sekali hal yang bisa dipelajari dari alam, alam akan mengajarkanmu tentang rasa syukur yang begitu dalam. Ciptaan Tuhan yang begitu indah yang tak akan pernah kau dapatkan ketika kau hanya bersembunyi dibalik megahnya gedung gedung di kota. Mereka selalu membuktikannya lohhhhhh


              





Terimakasih untuk saat saat tebaik bersama kalian....
Srie Sasanti Aga Lestari
(Santi)


Jumat, September 26, 2014

Depok Beach (Berburu Seafood)

Hunting Photo&Seafood

Pantai depok adalah tempat favoriteku untuk berhunting seafood, selain bisa memilih sendiri ikan yang segar masakannya pun lazizzzzzzzz, so delicious...
Jika kamu ke sana akan terlihat warung warung makan seafood yang berjajar sepanjang pantai. Biasanya mereka menyajikan hidangan seafood dimasak dengan dibakar atau digoreng. Menu pilihan seafood pun sangat beragam. Ada cumi, kerang, berbagai macam ikan laut, kepiting, udang, dsb. Akan terasa lebih nikmat ketika menyantap hidangan tersebut di pinggir pantai.
Pertama kalian bisa memilih ikan segar di pasarnya, banyak yang menjual ikan segar di sana. Setelah itu kalianpun bebas memilih warung atau tempat untuk memasaknya. Saranku pilihlah tempat yang membuat bisa mnikmati hidangan tersebut di pinggir pantai.

Ini dia hidangan yang enggak boleh ketinggalan, cumi asam manis pedas... Yummyyyy, nagih pokoknya.


Cumi goreng tepungnya juga kudu dicoba loh. Enak atau tidaknya hidangan tergantung pandai-pandainya kamu memilih tempatnya.. Hehehehe, tapi rata-rata enak tapi jika kamu beruntung dan tepat memilihnya heeemmmmmmm kamu akan merasakan masakan yang superrrrr lezat... Semoga beruntung :D

Kalo ikan laut yang paling merakyat tuh ikan cakalang, udah nggak terlalu  mahal tapi enak apalagi kalau dibakar, mantappp... Ditemani es kelapa muda nyusss



Cobain deh, jangan lupa juga lengkapi dengan cah kangkungnya....
Ikan-ikan yang masih segar sangat mempengaruhi kualitas rasa, nah kebanyakan ikan yang ada di pasar pantai depok ini masih segar-segar loh, harganyapun tergolong ramah lingkungan *ehh

Jika sudah puas dengan hidangan seafood yang menggoyang lidah, jangan lupa pula untuk menyempatkan berfoto... Hehehehehe, pantai ini memang sebenarnya lebih terkenal dengan hidangan seafoodnya.. Ombaknyapun tinggi, beberapa pengunjung lebih memilih di tepi dibanding bermain air.





Setelah itupun aku melanjutkan perjalan menuju pantai parangtritis, sepanjang jalan menuju paris di keliling pohon, menarik perhatianku untuk sejenak berhenti mengambil foto. Lucunya kita berfoto di tengah-tengah jalan dan tidak hanya sekali kita harus bolak-balik menepi tatkala ada kendaran lain yang lewat...

 (Aku dan Sepupuku)


Hhahahahaha maklum ngeblur karna cuma pake timer dan mendadak autonya mati *curcol hahahahhaha



It's me on vespa's spion :D


Jangan lupa untuk menikmati pantai parangtritis di sore hari... Jika ingin lebih berkesan sempatkan pula untuk menaiki andong dan berkeliling menyisiri pantai.... Look my photograph shoots! (maklum masih pemula, hehehe)






Sepupu (Dek Ri)
Photo By Me


Vespa: Thanks for nice trip :* :* :*


With Love
Srie Sasanti Aga Lestari (Santi)

Tugu Jogjakarta

Tahu nggak sih guys? Kalau Pantai Selatan, Keraton, Tugu Jogja, dan Kawah Merapi berada pada satu garis lurus. Konon katanya Sultan Yogyakarta dulu menggunakan Tugu ini untuk patokan arah menghadap puncak gunung merapi.
Tugu Jogja adalah sebuah simbol atau lambang Kota Jogja. Jangan kaget ketika melewati Tugu Jogja akan terlihat banyaknya orang memadati tempat itu, entah sekedar untuk melihat lihat saja atau berhunting foto. Tugu Jogja adalah tempat favoriteku untuk hunting foto, tidak hanya sekedar berfoto bahkan aku mengabadikan moment terpenting dalam hidupku di Tugu ini. Saat aku diwisuda aku menyempatkan untuk berfoto di Tugu menggunakan Toga, hehehehe.... Bisa dibilang nekat atau people will say so crazy, but it's so amaze. Bangga rasanya bisa lulus dan menuntaskan studyku di Jogja di akhiri dengan foto menggunakan Toga di Tugu Jogja. Sangat berkesan dan bangga, because I Love Jogja.

(30 November 2013)



Semoga diberikan kesempatan lagi kelak untuk berfoto di Tugu menggunakan Toga dengan gelar S2 (Aminnnnnnnnnnn)




Tugu Jogja adalah tempat favorite bagi kebanyakan orang, bahkan tak hanya puas satu kali aku berfoto di sana dan tempatnya pun masih sama, selalu dipadati dengan pengunjung. Jika kalian ingin berfoto atau sekedar melihat-lihat usahakan jangan waktu malam hari (07.00pm-12.00am) tempat itu akan sangat ramai, bahkan kadang di atas jam 12.00am pun masih ramai. Mungkin kalian bisa memilih waktu di pagi hari sehabis subuh, disamping udara yang masih segar, tidak akan banyak pula orang yang berkunjung ke sana. Dan kalian akan menikmati sensasi indahnya foto di sana.




Aku masih ingat, foto ini diambil sekitar bulan februari 2014. Ketika itu merapi sedang menyemburkan abunya. Bahkan masih terlihat abunya bertebaran di jalanan.





My Best Partner~
 (Dari kiri: Nenek Ulin, Agen Lutpong, De Sus, Aku, Jenk Tutut)



Foto ini diambil tepat pada tanggal 31 Agustus 2014 (Malem Minggu) dan jangan salah, sangat ramai sekali. Padahal waktu itu hampir menunjukkan pukul 12.00am.



(Dari kiri: Agen Lutpong, Simbah Ulin, Anyalop, Aku, Pricil, Simbok)






Kalian sedang bekerja atau kuliah di Jogja? Jangan lupa untuk menyempatkan foto di Tugu Jogja yaaa, bangunan yang sangat bersejarah yang sangat menarik! Ingat ya guys saat berfoto di dekat Tugu jangan sampai mengganggu jalannya lalu lintas yaaaaaaa ;)


Salam Jogja
Srie Sasanti Aga Lestari (Santi)

#DamnILoveJogja

Jumat, September 19, 2014

Finding Waterfall

Air Terjun Tempuran

Air terjun tempuran hanyalah sebuah air terjun dengan debit air yang kecil, tingginyapun hanya sekitar 10 meter. Air terjun unu berada di lereng timur Gunung Merbabu, di antara dua punggung gunung yang menjulang dan saling berhimpit.
Lokasi air terjun tempuran terletak di Dukuh Ngagrong, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah.

Bermula dari keisengan ngobrol dengan mbah google, salah seorang teman mengajakku untuk mencari air terjun tersebut. Bermodal nekat dan informasi dari google, pagi itu kami pun akhirnya memutuskan untuk berangkat, tak jarang pula kami selalu bertanya pada penduduk sekitar yang ada. Sempat tersesat, sampai waktu menunjukkan siang.. Finally sampailah kami pada sebuah makam, tempat terakhir kendaraan kami berhenti sebelum melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.



Kamipun bergegas melanjutkan perjalanan dengan menelurusi sebuah sungai kering, kata penduduk di sana dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk mencapai Air Terjun yang paling dekat.

 Perjalananpun tak terasa begitu lama, pemandangan alam dengan bukit -bukit yang berjajarpun tak mambuat perjalanan tersa melelahkan. Rumput-rumput yang sedikit tinggipun terkadang membuat jalur tak terlihat. Pemandangan tak akan kau dapatkan saat kau hanya berdiam di kota besar, bersembunyi di antara gedung-gedung yang tinggi. Let adventure guys!

Akhirnya tak lama kemudianpun we found that waterfall. Sebenarnya kami ingin melanjutkan perjalanan menuju ke Air Terjun yang lebih tinggi, namun tidak memungkinkan karna kami harus menginap satu malam di sana jika ingin menemukan Air Terjun yang lebih tinggii.


Kalian tau guys? Air yang mengalir dari atas sana, sedingin air ketika kau meminum es.. Brrrrrrrrrr
Mungkin kau akan sedikit membeku jika terlalu lama berada di dalam air. Ritual yang tak pernah ditinggalkan ketika di alam adalah memasak. Kamu hanya akan menemukan sensasi makanan yang super lezat hanya di alam. Let's cooking guys.........

 This is it, so yumyyyyy... You wanna try it guys? this is so delicious.. Kau tak akan menemukan masakan seenak ini jika kau tak memasaknya di alam bebas :D


 Yes! We found this Waterfall, we are dangerous... hahahahahha

Take vacations and find your happiness here
Thanks Indonesia, your nature so amazing! DAMN I LOVE INDONESIA


Srie Sasanti Aga Lestari (Santi)

Hobby

Yang namanya hobby ya tetep hobby :D


Hobby banget yang namanya watching movie. Mungkin Empire dan Studio 21 itu udah jadi tempat paling asyik buatku (kos kedua)

Nggak jarang demi bisa nonton primerenya harus rela antri depan studio, bahkan sampe studionya belum buka (niat banget aku). Udah niat sih bikin M-Tix (nggak jadi-jadi) malah lebih milih yang namanya antri. Seru kok! Hahahahha, baru-baru ini sih hampir semua antri, mulai dari film Indonesia (Comic 8) sampai dengan film barat yang nggak keitung. Ada Captain America, Amazing Spiderman 2 film ini nih yang antri sampai XXInya belum buka, hahahhaha.. Terus X-Man, terus lagi yang antrinya nggak kalah keren Transformer 3, udah antrinya sampai pegel nontonnya juga sampai pegel juga (kalau nggak salah durasi 2jam lebih)
               Yang namanya hobby, kamu pasti akan selalu berusaha memenuhinya hahahaha (like requisite). Bagi aku, nonton adalah hiburan tersendiri apalagi saat film itu bener-bener keren. Suka banget sama film yang bergenre action atau kolosal, lebih menantang dan seru (tapi nggak terlalu suka film horror).
               Uniknya aku selalu mengumpulkan tiket-tiket nonton itu, semacam mengoleksi. Buatku itu sangat menyenangkan :D


 Enjoy your time to watching movie guyssssss :)




Suntea~


Hanya Rasa Sesal Dan Merasa Bersalah, Cukup Kah?

Without the rain, there would be no rainbow....... 
Ketika kita mengecewakan orang-orang baik di sekitar kita, sahabat-sahabat kita atau "someone" yang telah membuat hari-harimu mejadi lebih baik, maka akan ada rasa bersalah dan rasa sesal yang mendalam, itu pasti. Bahkan terkadang kau akan memilih untuk diam karna rasa bersalahmu yang teramat, ketakutan untuk menghadapi kenyataan yang ada bahwa kau telah mengecewakan mereka. Kau berfikir untuk menjauh dan berlari sejauh yang kau bisa agar tak akan ada luka yang terulang lagi karena keberadaanmu, agar tak ada seseorang yang tersakiti lagi karenamu. Kau akan merasa tak berguna dan hanya menimbulkan masalah saja.

DENGAN PERGI MENYELESAIKAN MASALAH?
Perasaan bersalah itu pasti ada, tapi apa dengan tanpamu lagi itu akan menyelesaikan masalah yang sudah kau timbulkan? Tidak! Kau hanya akan memperkeruh keadaan yang ada, kau akan membuat hubungan yang sudah terjalin baik menjadi renggang. Justru kau akan mengecewakan lebih banyak lagi. Perasaan bersalah tak seharusnya membutakan hati kita.  Banyak hal yang harus kita pelajari dari sebuah kesalahan. Kesalahan perlahan akan mendewasakanmu,membuatmu mengerti apa yang harusnya kau perbaiki.

INTROSPEKSI DIRI!
Mengakui kesalahan itu perlu, menyadari apa kekurangan kita. Menyadari kekurangan bukanlah suatu hal yang memalukan, kau hanya berbesar hati untuk mengakuinya. Tapi kita tidak perlu terpuruk dalam kesalahan. Jika pilihan kita mengecewakan banyak orang, bagaimanapun kau tetap harus menerima konsekuensinya. Bedanya sekarang, kita harus lebih tau bagaimana menjaga perasaan seseorang. Berfikir lebih panjang untuk memulai segala hal, mempertimbangkan baik dan buruk untuk kedepannya dan lebih berhati-hati dalam bertindak.


MENGGORES LUKA!


Tak bisa dipungkiri lagi, saat kau mengecewakan seseorang kau akan mematahkan hatinya, menggores luka dalam hatinya. Walaupun kita sudah mendapatkan maafnya sekalipun, seperti sebuah kaca yang sudah kita pecahkan walaupun kita merangkainya lagi menjadi utuh tapi bekas pecahannya akan tetap selalu ada. Terlebih ketika kita tau pilihan kita berujung mengecewakan orang-orang yang sudah begitu baik justru akan menggores luka yang begitu dalam di hati kita. Setelah itu, kita juga harus siap pada semua konsekuensi dari apa yang telah kita lakukan. Mungkin perubahan sikap yang tentu akan membuat keberadaan kita yang sedikit berbeda atau bisa dibilang canggung. Tapi perbaikilah kesalahan itu dengan menjadi manusia yang lebih baik, yang mau mengakui kesalahan, yang mau belajar dari kesalahan itu sendiri untuk menjadi lebih baik. Orang tak akan pernah tau apa yang benar, jika dia tak tau apa kesalahannya. Jadikan hal itu menjadi pengalaman yang sangat berharga, jadikan itu pedoman untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.


FEEL ALONE?

Merasa sendiri? Merasa tak ada yang peduli? Perasaan seperti itu pasti akan selalu menghantui. Tapi percayalah itu hanya perasaanmu saja. Saat kau melakukan kesalahan, kau akan berfikir semua orang akan menjauhimu, semua orang tak akan suka padamu lagi. Padahal kau tak pernah tau, diluar sana banyak yang peduli, bahkan orang-orang yang kau pikir akan tidak menyukaimu. Itu perasaan yang wajar, rasa bersalahmu akan membuatmu merasa sendiri.  Seperti akan terasa dalam keramaian kau tetap merasa sepi dan sendiri. Tapi ketika tak ada bahu untuk bersandar, selalu ada tempat untuk bersujud. Obat terbaik untuk menghilangkan rasa itu, berdoalah mendekatkan pada Allah SWT, sesungguhnya DIA tak pernah meninggalkanmu walau hanya sekejap.  Sebaik-baiknya orang yang menguatkanmu adalah dirimu sendiri, tetaplah pada prasangka baik.

 
MEMPERBAIKI DIRI!

Hal penting yang tak boleh kita lupakan, yaitu memperbaiki diri. Setelah kau tau apa kesalahanmu, perbaikilah. Berusahalah menjadi lebih baik.  Setiap masalah yang ada pasti menyimpan pelajaran yang berharga. Teruslah mencari sisi positifnya, percayalah waktu akan mengobati setiap luka. Jangan terpuruk pada kesalahanmu, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan tergantung bagaimana kita memperbaikinya dan belajar menjadi lebih baik. Terkadang tak selalu kedewasaan yang mampu menyelesaikan masalah, tapi masalah-masalah itu sendiri yang mendewasakan seseorang.

Jadi saat kau melakukan kesalahan dalam hidupmu, merasa menyesal dan bersalah saja itu tidak cukup! Memang perlu tapi tidak hanya sebatas itu. Tidak cukup hanya dengan sesal dan merasa bersalah, perbaikilah dan berusahalah menjadi lebih baik. Mulailah bangkit, bangkit dari keterpurukan dan rasa sakit untuk menjadi baik.

About Me~
Srie Sasanti Aga Lestari (Santi)

Kawah Ijen, Baluran dan Bali "Never Ending Story"

7 Mei 2017           Kawah Ijen, Baluran dan Bali adalah perjalanan panjang yang tak pernah terlupakan dengan sejuta pengalaman. Bersa...