Kamis, Juli 21, 2011

Keluarga Bahagia

Happy Graduation Big Brother :* :* :*
Laga Adhi Dharma, S.S

With Love~
Dad: Subardi Mulyana
Mom: Dwi Astuti
Me: Srie Sasanti Aga Lestari
Young Sister: Dias Padma Nagari

Sabtu, Juni 11, 2011

just for mom...

Surga Di Telapak Kakimu (Gita Gutawa)

Kunyanyikan semua lagu
Untukmu Ibu
sebagai wujud terimakasih
Ku kepadamu
Tanpa lelah kau berjuang
Membesarkanku
Berikan yang terbaik untukku

Ijinkanlah tanganmu kucium
Dan kubersujud dipangkuanmu
Temukan kedamaian
Dihangat pelukmu

Didalam hati kuyakin
Serta percaya
ada kekuatan doa yang engkau titipkan
Lewat Tuhan membuat
??? Bila diri ini rapuh
Dan tiada berdaya

Ada surga di telapak kakimu
Betapa besar arti dirimu
Buka pintu maafmu
Saat kulukai hatimu

Ada surga di telapak kakimu
Lambangkan mulianya dirimu
Hanya lewat restumu
Terbuka pintu ke surga

Kasih sayangmu begitu tulus
Kau cahaya dihidupku
Tiada seorang pun yang dapat menggantimu

Ada surga di telapak kakimu
Betapa besar arti dirimu
Buka pintu maafmu
Saat kulukai hatimu

Ada surga di telapak kakimu
Lambangkan mulianya dirimu
Hanya lewat restumu
Terbuka pintu ke surga

Uuuuu huuu uuuuu

Hanya lewat restumu
Terbuka pintu ke surga

Jumat, Mei 06, 2011

Hal yang dilakukan seorang Ibu

Beberapa hal yang dilakukan seorang Ibu itu adalah sangat penting, namun slalu diabaikan, tanpa disadarkan atau bahkan terlupakan.

  • Saat Ibu menelpon, percayalah dia slalu ingin tau hanya sedikit saja apa yang terjadi padamu. Janganlah kamu merasa risih.
  • Saat Ibu terdiam, percayalah kamu adalah orang yang slalu ingin dia dengar.
  • Saat Ibu tidak pernah membantah, percayalah kamu adalah cintanya
  • Saat Ibu berkata “Ibu baik-baik saja” percayalah ada rahasia yang tersimpan didalam hatinya, bantulah dia.
  • Saat kamu merebahkan kepala ke bahunya, percayalah dia adalah sebuah sarang hangat yang mampu menghilangkan kedinginan
  • Saat kamu terjatuh, percayalah kedua tangannya akan menyambutmu tak perduli pada badai sekalipun.
  • Saat kamu lapar, haus, percayalah orang yang pertama sibuk di dapur menyiapkan sgala sesuatu untukmu adalah Ibu
  • Saat Ibu bilang “Rindu sekali denganmu Nak” percayalah, langit pun tak akan mampu menjadi batas rindunya kepadamu.
  • Saat Ibu menasehati kamu, percayalah itu kata mutiara yang tak akan pernah didapatkan oleh orang lain selain kamu.
  • Saat Ibu memarahi kamu, percayalah semua itu untuk mendidik kamu supaya kamu bisa menjadi diri apa yang kamu inginkan.
  • Saat Ibu meminta kamu menemaninya, percayalah, kamu adalah orang yang mampu membuat dia merasa nyaman kemanapun berlangkah. Janganlah malu untuk menemaninya kemanapun.
  • Saat Ibu berkata “tidak” untuk menunaikan sesuatu permintaan dari kamu, percayalah pada ahirnya akan kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan hingga waktunya nanti.
  • Saat kamu tersungkur akan sebuah batu, percayalah Ibumu yang akan menantang musim agar bisa meraih dan memelukmu kembali.

Dan biru langit tak akan mampu menjadi pembatas sebagai tingginya rasa hormat untuknya serta pada biru laut pun tak akan mampu menampung jutaan pujian yang terharuskan untuk Ibumu.

Kelak, tak ada paling rindu selain dirinya dan tak ada paling luka selain airmatanya http://terimakasihibu.blogspot.com/

Taman Sari Yogyakarta

 Taman Sari adalah salah satu tempat yang bersejarah di kota Yogyakarta

Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton Yogyakarta adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Yogyakarta, yang dapat dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air. Kebun yang digunakan secara efektif antara 1765-1812 ini pada mulanya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Namun saat ini, sisa-sisa bagian Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah yang berada di barat daya kompleks Kedhaton saja.  
(Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas)

 Umbul Pasiraman

















Jumat, April 15, 2011

RESENSI

IDENTITAS BUKU


Judul Buku : Cahaya Cinta Alicia

Penulis : Liana Meylani S.Sos

Penerbit : Pustaka Populer Obor, Jakarta

Tahun : 2005

Tebal : 299 Halaman

Harga : Rp. 42.000,00

Liana Meylani S.Sos, yang lebih akrab disapa dengan Meylani ini lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 17 Januari 1977. Penulis yang memiliki kegemaran membaca, mendengarkan musik, berimajinasi dan traveling, telah berhasil mempersembahkan karyanya sebuah buku yang berjudul “Cahaya Cinta Alicia”.

Dalam bukunya, Meylani mengangkat peran Alicia sebagai tokoh utama yang memiliki berbagai keunikan dan kelebihan yang membuatnya menarik diantara tokoh – tokoh lain. Kehidupan Alicia sangat berubah setelah dia mengikuti papanya pindah dari Jakarta ke Solo. Mulanya, Alicia bersikukuh tetap tinggal di Jakarta sampai dia melihat Ronald, orang yang selama ini menjadi alasan baginya untuk tetap tinggal di Jakarta, ternyata tidak seperti yang dia harapkan. Ronald menyimpan rahasia tentang sahabat Alicia, Devit.

D

3

i kota Solo inilah Alicia bertemu dengan seseorang yang bernama Adrian yang kemudian bersedia menghiburnya dan entah sejak kapan, mencuri perhatian dan cintanya dari Ronald. Semua terasa berjalan dengan baik sampai akhirnya Ronald berusaha masuk dalam kehidupan Alicia lagi.

KISAH CINTA ABADI SEPASANG MERPATI


Alicia adalah seorang gadis Jakarta yang cantik lagi pandai. Alicia kuliah di Fakultas Kedokteran di salah satu Universitas di Jakarta. Di Jakarta Ia tinggal bersama pak Alex, papa Alicia. Sejak kedua orangtuanya berpisah, pengadilan memutuskan Alicia tinggal bersama papanya di Jakarta sedangkan mamanya tinggal bersama adiknya, Anthony di Surabaya. Masalah besar yang dihadapi Alicia bermula saat papanya pergi ke Yogya, saat itu teman – temannya memaksa agar diperbolehkan menginap di rumahnya dan berpesta. Tepat, dengan kepulangan papanya yang dipercepat. Papanya sama sekali tidak percaya bahwa Alicia tidak menghendaki semua itu terjadi di rumahnya. Papanya percaya, Alicia sengaja menggunakan kesempatan saat papanya tidak ada di rumah untuk mengadakan pesta liar. Keesokan harinya, pak Alex mengajak anak kesayangannya itu untuk berbicara. Papanya menjelaskan bahwa mereka akan segera pindah ke Solo, kota kecil tempat kelahiran papanya dan menetap di sana. Papa Alicia akan mulai membangun bisnis sendiri di Solo, papanya membuka hotel di sana. Namun, dalam benak Alicia, Ia tidak akan pernah mau meninggalkan Jakarta, karena di sana Ia memiliki Ronald pacar yang sangat dicintainya.

4

Di kota Solo, di atas perbukitan Tawangmangu inilah Alicia bertemu dengan Adrian Manager Cafe anak buah papanya yang terlihat rapi, putih, matanya hitam bersinar, ramputnya pendek tersisir rapi, badannya tegak gagah, hidungnya mancung menarik. Orang yang tadinya sangat Alicia benci tanpa harus melihatnya, karena papanya selalu saja membanding – bandingkannya dengan Ronald. Alicia berniat untuk kabur ke Jakarta, bagaimanapun juga Alicia masih terdaftar secara resmi di kampusnya di Jakarta dan dia juga ingin segera bertemu dengan Ronald. Alicia berbohong dengan papanya bahwa dia pergi ke Jakarta karena Ia ingin menjenguk sahabatnya Devit yang sedang sakit karena kecelakaan, papa Alicia pun mengijinkan. Namun sesampainya di Jakarta Alicia benar – benar terkejut dan tidak percaya, Devit sahabat dekatnya selama ini diam – diam menyukai Ronald. Bahkan Alicia melihat Devit pergi berdua dengan Ronald, bagai pasangan kekasih yang sangat mesra. Hati Aliciapun hancur, Alicia menghapus airmata dengan punggung tangannya tapi dia benar – benar tidak bisa menghapus sakit di hatinya semudah dia menghapus airmata yang terus menetes selama dia mengingat semua kenangan indahnya yang kini terasa pahit. Aliciapun meninggalkan mereka tanpa mau mendengarkan penjelasan. Alicia merasa sangat bodoh, berharap pada orang – orang yang salah. Dia merasa kehidupan yang indah telah diambil pergi menjauh darinya untuk selamanya.

Alicia benar – benar berubah sepulang dari Jakarta. Alicia terlihat menjadi lebih pendiam dan murung, di sinilah Adrian mulai mengisi hari – hari Alicia, memberikan segenap perhatiannya untuk menghibur dan menjaga Alicia. Hingga akhirnya Alicia benar – benar memutuskan untuk meninggalkan Jakarta dan berniat segera mengurus kepindahannya dari kampusnya di Jakarta. Aliciapun meminta Adrian untuk membantu mengurus kepindahannya. Alicia dan Adrian memutuskan pergi ke Jakarta untuk mengurus kepindahan Alicia dari kampusnya, merekapun sempat bertemu dengan Ronald dan Devit. Ronald dan Devit menjelaskan bahwa semua itu hanya salah paham bahkan Ronaldpun tidak pernah ingin kehilangan Alicia sampai kapanpun. Alicia tetap bimbang dan belum bisa sepenuhnya menerima penjelasan mereka.

5

Di Solo, di kampus barunya Aliciapun cepat mendapatkan banyak teman. Alicia juga semakin dekat dengan Adrian yang selalu mengisi hari – harinya dan selalu ada untuk membantu semua kesulitannya. Suatu ketika, Adrian mengajak Alicia untuk membuktikan keberadaan Lembah Kunang – Kunang yang sering diceritakan oleh kebanyakan orang. Alicia benar – benar bahagia, itu hal terindah yang pernah Ia lihat. Cahaya – cahaya kecil yang berterbangan di sekitar pohon – pohon cemara dan tingkah konyol Adrian yang membuatnya semakin senang dan nyaman berada didekatnya.

Sungguh hal yang mengagetkan bagi Alicia, Ronald jauh – jauh datang dari Jakarta ke Solo hanya untuk menemui Alicia. Dia berusaha ingin mendapatkan cinta dan kasih sayang Alicia kembali. Setelah beberapa hari Ronald berada di Solo, Ronald tetap tidak berhasil untuk membuka hati Alicia untuknya lagi seperti dulu. Bahkan diungkapkan jelas didepan Ronald bahwa Alicia lebih memilih Adrian dibandingkannya. Adrian yang tidak sengaja mendengarkannya merasa sangat tersanjung. Karena apa yang dirasakan Alicia sama halnya yang dirasakan oleh Adrian.

6

Setelah beberapa hari kepulangan Ronald, terbukalah siapa Adrian sebenarnya. Ternyata Adrian kabur dari rumahnya karena tidak ingin dijodohkan dengan Karina pilihan hati mamanya. Mamanya ingin Adrian bertunangan dengan Karina dan menikah dengannya. Itu menambah luka hati Alicia, kenapa Adrian tidak pernah cerita sebelumnya. Tiba – tiba kabar mengejutkan datang dari Jakarta bahwa Ronald nekat bunuh diri karena tidak bisa mendapatkan hati Alicia kembali, sampai – sampai mama Ronald dan Devit datang ke Solo meminta agar Alicia mau bertunangan dengan Ronald. Alicia benar – benar tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan antara harus memilih Adrian yang ternyata sudah memiliki Karina ataukah Ronald yang sebenarnya sudah tidak dicintainya lagi yang begitu besar cintanya untuk Alicia sampai dia nekat bunuh diri demi Alicia. Aliciapun akhirnya memilih Ronald tanpa berpikir panjang.

Hari pertunanganpun telah ditentukan, segalanya telah dipersiapkan. Semua orang berbahagia menyambutnya, mama dan adiknya Anthonypun juga akan datang. Hanya Alicia satu – satunya orang yang tidak bisa merasakan kebahagiaan itu karena Adrian telah membawa hati Alicia seutuhnya. Cinta Alicia hanya untuk Adrian. Alicia menyesal karena tidak mendengarkan penjelasan Adrian sebelumnya. Namun pertunangan sudah didepan mata dan tidak bisa dibatalkan, Alicia tidak bisa membohongi dirinya bahwa Ia sangat menyayangi dan membutuhkan Adrian. Hari pertunangan Alicia yang tepat pada malam natalpun akan segera di mulai. Tapi Ronald melihat Alicia tidak sebahagia dirinya, bahkan Alicia terlihat sangat sedih. Ronald sebenarnya tahu bahwa Alicia lebih membutuhkan Adrian dibandingkan dirinya, akhirnya keegoisan Ronaldpun luluh. Ronald meminta Alicia untuk mengejar Adrian yang akan segera pergi jauh, karena tidak akan ada gunanya lagi dia tetap menahan Alicia sementara hatinya selalu bersama Adrian.

7

Alicia bergegas menuju stasiun kereta untuk mengejar Adrian ditemani Reni dan Maria. Aliciapun mencari Adrian di setiap gerbong kereta tetapi belum juga didapatinya sampai akhirnya kereta bergerak perlahan. Airmata Aliciapun tumpah saat kereta mulai bergerak cepat dan dia tidak menemukan Adrian. Alicia berusaha menuju stasiun berikutnya, namun kereta tidak berhenti di stasiun itu. Aliciapun putus asa, Alicia telah kehilangan orang yang paling berarti dalam hidupnya. Namun saat airmata menemani kesedihannya, terlihat Adrian duduk di sampingnya. Saat di stasiun pertama Adrian mendengar Alicia memanggil - manggil namanya, untuk itu dia turun dari kereta namun Alicia tidak sempat melihatnya karena berusaha mengejar kereta. Akhirnya mereka pulang, cinta merekapun tak terpisahkan. Semua orang bahagia, Ronald mulai membuka hatinya untuk Devit, sedangkan papa Aliciapun memutuskan untuk kembali lagi bersama mamanya. Mama Adrian menerima Alicia sepenuhnya. Adrianpun melamar Alicia saat itu…. Dan mereka hidup bahagia selamanya….

Inti dari buku ini tentang sebuah kisah cinta abadi yang membutuhkan perjuangan untuk melalui berbagai cobaan dan masalah yang dihadapi. Cerita dalam buku ini sangat menarik, mengharukan dan menegangkan, serta kebahagiaan semua tokoh pada akhir cerita. Setiap orang yang membacanya akan dapat terbawa dalam suasana cerita buku tersebut. Lewat buku ini penulis juga mengungkapkan tentang seseorang yang harus mengalahkan keegoisannya demi orang yang sangat dicintainya untuk mendapatkan kebahagiaan bersama orang lain. Dengan ketebalan buku 299 halaman penulis mampu memberikan kisah yang sangat menarik dengan bahasa yang mudah dipahami.

Sayangnya buku ini kurang memberikan nilai – nilai guna bagi pembacanya. Buku ini lebih mengutamakan pada cerita yang hanya sekedar dapat menghibur pembacanya dengan alur cerita yang dapat membuat pembaca dapat menghayati dan larut dalam cerita tersebut.

Sarat dengan kelebihan buku, dengan cerita yang sangat menarik, mengharukan dan menegangkan, serta kebahagiaan semua tokoh pada akhir cerita maka buku ini perlu dicoba untuk dibaca.

Best Friend (chocolate and strawberry)

If you feel your life go wrong with your plan
and you don't know what to do
just look around
and ask a help to your closest person
and you'll see that friendship is the precious thing in the world
but it's not expensive...
because you don't need any money to get that
Thanks for being my best friend...



I may not be the perfect friend
that your looking for not even the best among others
but surelly...
i'm a friend who will always care for you
always there beside you....

:-) suntea

DIBALIK KISAH SEORANG PAPA

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.

Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,

tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?

Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,

tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......

Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.

Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...

Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,

Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?

Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.

Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"

Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :

"Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".

Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.

Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja....

Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".

Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?

Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..

Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....

Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')

Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..

Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.

Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...

Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...

Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?

"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.

Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...

Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....

Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...

Papa harus melepasmu di bandara.

Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?

Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .

Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.

Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".

Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.

Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"

Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".

Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.

Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.

Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.

Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..

Karena Papa tahu.....

Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....

Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....

Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah selesai dengan baik....

Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....

Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...

Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....

Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...

Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...

Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...

Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .

Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Kamis, Februari 17, 2011

IBU GURU “SASA” YANG KUSAYANG

Tahun ini aku naik ke kelas 6 dengan nilai raport yang membuat papa mamaku sangat marah, dari 32 siswa di kelasku aku peringkat 30. Aku sadar aku tidak lagi punya semangat belajar, sering bolos les dan telat pergi sekolah. Ini sebagai bentuk protesku pada mereka bahwa aku tidak hanya butuh materi tapi aku juga butuh perhatian, butuh yang namanya kasih sayang.

Hari ini, hari pertama masuk sekolah dan aku terlambat. Guru baruku menghukumku, menyuruhku berdiri didepan kelas dan menceritakan apa saja yang aku kerjakan sehingga aku terlambat ke sekolah.

“Coba sekarang ceritakan apa yang membuatmu terlambat…!!!” perintahnya tegas

“Tapi bu....” jawabku menolak

“Ceritakan saja...!!!” ibu guru menyelaku

Dengan perasaan kesal, aku mulai bercerita panjang lebar. Teman-teman tertawa dan meledekku. Aku sangat kesal... Yah, aku sangat benci dengan guru baru itu. Umpatku dalam hati.

Bel pulangpun berbunyi, waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB. Aku berdiri didepan gerbang menunggu pak min menjemputku. Aku selalu berharap mama meluangkan waktunya untuk menjemputku. Tiba-tiba kudengar suara memanggilku dari arah belakang.

“Hai Bima... Kenapa belum pulang?” sapa guru baru, yaah dia wali kelasku

“Belum dijemput....!!!” jawabku kesal

“Bima mau pulang bareng Ibu Sasa?” tawarnya

“Tidak terima kasih, ibu pulang saja” aku masih saja kesal dengan guru baru itu karena pagi tadi telah mempermalukanku didepan teman-teman...huft, L

Kulihat mobil jemputanku tampak menepi didekat pintu gerbang dan pak min pun telah membukakan pintu untukku. Kutinggalkan ibu guru menyebalkan itu tanpa berkata apapun. Hmm, ternyata guru baru itu bernama Ibu Sasa, namanya saja aneh seperti bumbu penyedap rasa, hahaha… Pasti akan sangat membosankan jika harus bertemu dengannya setiap hari. Keluhku sembari melamun.

Malam ini sudah pukul 21.00, tapi rumah masih sepi...... Papa, mamaku masih sibuk dengan pekerjaannya. Kakakku apalagi, sekarang dia mahasiswa disalah satu universitas di jogja. Hanya ada mbok yem dan pak min, pembantu dan supir di rumahku.

Diantara semua anggota keluargaku, aku orang yang selalu dianggap masih anak kecil....memang, aku yang masih duduk dibangku sekolah dasar jika dibandingkan dengan mereka aku masih terlalu jauh. Apalagi aku yang sering nggak nyambung kalau diajak ngomong....tatkala mama, papa dan kakakku tertawa terbahak melihat ekspresi wajahku yang culun dan bloon. Mama selalu berusaha menghiburku....aku tau ma, semua kata-kata mama itu memang benar, tapi semua kata-kata mama membuatku semakin merasa kecil diantara orang-orang hebat yang ada di rumahku.

Malam mulai larut, waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 tapi, mama, papa dan kakakku belum juga pulang. Mereka baru ada di rumah setelah pukul 22.00.... Aku bingung mau ngapain lagi, nonton TV sudah, belajar juga sudah tadi sore, mengulang pelajaran juga sudah. Aku mencuci piring bekas makanku, tiba-tiba aku merindukan mama....... Kuhapus airmata dengan punggung tanganku. Aku ingin punya mama yang selalu ada untukku, saat aku pulang sekolah dia sudah menyambutku di depan pintu rumah, dia juga menyiapkan makan siang untukku. Meski masakan mama tidak sesedap masakan mbok yem, tapi aku selalu merindukan masakan mama. Karna paling-paling mama masak sebulan cuma sekali, itupun kalau mbok iyem tidak masuk.

Pagi ini aku terlambat bangun lagi dan ketika aku terbangun pagi ini tak lagi kudapati papa mama dirumah. Akupun segera bersiap berangkat menuju ke sekolah bersama pak min.

”Maap bu, Bima terlambat...” dengan nada merendah sembari kututup pintu

”Silahkan duduk Bima, Ibu baru akan memulai pelajaran” jawab Ibu Sasa tersenyum padaku...

Hah yang benar saja ibu guru menyebalkan itu tidak lagi menghukumku, aku sedikit senang bercampur bingung. Satu jam pelajaranpun berlalu, belpun berbunyi tanda pelajaran telah usai dan waktunya istirahat. Tiba-tiba Ibu Sasa mendekatiku.

”Bima kenapa tadi terlambat lagi?” tanya Ibu sasa mengagetkanku

”Kesiangan bu...!” jawabku agak malas

”Mama Bima tidak membangunkan Bima?” tanyanya ramah

”Tidak....” sembari kutinggalkan Ibu Sasa yang mencoba mencari tau semua tentangku.

Waktu mulai menunjukkan pukul 13.00 WIB, seperti biasa kutunggu pak min menjemputku. Entah datang dari mana, lagi-lagi Ibu Sasa sudah duduk berada disampingku.

”Kamu kenapa Bima? Ada yang ingin Bima ceritakan pada Ibu?” tanyanya penuh perhatian.

”Bima bingung bu...” tiba-tiba aku ingin sekali bercerita, namun aku ragu.

Kemudian aku mulai bercerita tentang keluargaku yang terlalu sibuk, tentang aku yang sering merasa kesepian dan aku yang tidak lagi mendapatkan perhatian. Ibu Sasa mendekat dan merangkulku, mengusap rambutku dengan penuh kasih sayang sembari menasehatiku.

Setelah beberapa saat pak min pun telah datang menjemputku. Akupun bergegas untuk pulang. Hmm, aku masih terus saja mengingat kata-kata Ibu Sasa tadi. Aku tau, mama adalah seorang wanita karier, dia jarang sekali ada di rumah...dia selalu sibuk dengan pekerjaannya. Aku juga mulai mengerti, papa mamaku bekerja keras untuk memenuhi semua kebutuhanku. Agar aku dapat dengan mudah mendapatkan apa yang aku inginkan, makanan yang enak, baju yang bagus, mainan yang serba canggih dan mahal. Padahal diluar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung aku, anak seusiaku pun harus mengeluarkan segenap tenaga dan keringatnya terlebih dahulu hanya untuk sesuap nasi. Jangankan untuk memakai baju baru dan bagus, mereka memiliki baju yang sedikit layak untuk dipakaipun sudah sangat bersyukur. Untuk saat ini aku sejutu 100% dengan nasehat Ibu Sasa. Terima kasih bu, untuk pelajaran hari ini yang sangat berharga. Aku sangat menyayangi papa mamaku.

Pagi ini kelasku mengadakan baksos untuk panti asuhan ”Kasih Ibu” yang disarankan oleh Ibu Sasa. Kami diminta untuk mengumpulkan baju bekas yang masih layak pakai dan beberapa buku cerita.

”Bim, apa yang kamu bawa?” tanya Ibu Sasa

”Emmm, eeehhh Ibu...” jawabku sedikit kaget

”Kenapa Bima?”

”Sedikit kaget bu, hehehe.... Bima membawa beberapa baju dan buku serta peralatan sekolah lainnya. Di rumah, Bima hanya menyimpannya saja, akan lebih berguna jika Bima sumbangkan untuk anak-anak panti. Pasti mereka sangat membutuhkannya... Ya kan bu?” jelasku sembari tersenyum menatap Ibu Sasa. Emm, ternyata jika dilihat-lihat Ibu Sasa cantik dan masih sangat muda. Pikirku usil, J

Setelah beberapa saat kedatangan kami di panti asuhan, aku sudah cepat akrab dengan Andi dan anak-anak penghuni panti lainnya. Aku mengajak mereka untuk bermain sepak bola. Aku sangat senang berbagi dengan mereka, setelah bermain bola kami melanjutkannya dengan bermain layang-layang. Aku begitu menikmati waktu bersama dengan mereka, aku tidak pernah sebahagia ini. Sudah lama aku tidak punya kesempatan seperti ini. Aku biasanya hanya bermain sendiri, kalau tidak ya hanya ditemani dengan mbok yem dan pak min saja. Yang membuatku semakin bahagia hari ini, kami mengakhiri hari ini dengan membeli ”ice cream”. Tatkala tawa ceria menghiasi kebersamaan kami, ketika kami melihat wajah Andi belepotan penuh ice cream. J

Waktu sudah menunjukkan pukul 17.30 WIB, hari mulai gelap aku dan teman-teman kelasku beserta Ibu Sasa pamit untuk pulang. Aku berniat untuk kembali ke tempat itu lagi suatu hari nanti. Terima kasih Ibu Sasa yang kusayang untuk kebahagiaan yang begitu indah ini.

”Bim, besok kalau ada waktu mama Bima diharap menemui Ibu Sasa ya?” Pintanya

”Memangnya kenapa bu? Bima bandel ya?” jawabku takut

”Tidak Bima, Ibu hanya ingin mengenal mama Bima saja” jelas Ibu Sasa

”Baik bu, Bima usahakan” dengan ragu-ragu kutinggalkan Ibu Sasa

Pagi ini tiba-tiba aku merasa takut, kenapa ya Ibu Sasa memanggil mama. Apa aku bandel dan membuat kesal Ibu Sasa. Padahal sebelumnya aku tidak pernah merasa takut saat ada guru memanggil mama, aku hanya cuek dan masa bodoh saja. Tapi kali ini tidak, tiba-tiba aku merasa takut. Mamapun keluar dari ruang Ibu Sasa, mama mengajakku untuk pulang bersama.

”Sayang, akhir pekan ini kamu ingin liburan kemana?” tanya mama penuh kasih sayang sembari mengusap lembut kepalaku

”Kok tumben mama tanya itu, bukankah mama sibuk?” jawabku balik bertanya

”Mama kangen jalan-jalan sama kamu nak....” kata mama penuh rasa bersalah

”Aku juga sangat merindukan mama yang selalu ada untukku” kutatap mama penuh arti

”Mama minta maaf karena terlalu sibuk dan jarang memperhatikanmu” sangat terlihat kata-kata mama penuh dengan penyesalan.

”Mama tidak perlu melakukan itu, aku bangga punya mama yang super duper pandai seperti mama. Bahkan lebih pandai dari einteins...hehehe, ” kata-kataku sedikit membuat mama tersenyum, kuhapus airmata mama yang terjatuh diwajah cantiknya.

Mama hanya tersenyum sembari memelukku...

”Akan aku tukar semua kerja keras mama dengan keberhasilanku suatu saat nanti, ma. Mama adalah malaikatku yang membuatku tak boleh putus asa” kataku berbisik pada mama.

Mama semakin erat memelukku...

Aku sempat berfikir apa ya yang Ibu Sasa dan mama bicarakan sampai-sampai mama menjadi begitu sangat menyayangiku. Entahlah, yang aku tau Tuhan telah memberikan kebahagiaan yang indah untukku melalui Ibu Sasa. Aku jadi tambah sayang dengan Ibu Sasa.

Aku mulai bersemangat untuk belajar dan bertekad untuk lulus ujian dengan nilai yang akan membuat papa mama bangga. Aku mulai mengatur jadwal belajarku, akupun mulai rajin berangkat les. Aku ingin Ibu Sasa tersenyum bangga melihat keberhasilanku nanti. Ujian hanya tinggal satu minggu lagi dan aku benar-benar meyiapkannya dengan matang.

Seminggupun telah berlalu hari ini adalah hari pertama ujian. Tiba-tiba aku merasa takut, takut kalau aku akan gagal dalam ujian. Tampak kulihat senyum Ibu Sasa menghiasi bibirnya.

”Ibu yakin Bima pasti bisa...!!!” kata Ibu Sasa sembari menepuk-nepuk bahuku

Aku hanya tersenyum dan mencium tangan Ibu Sasa. Kata-kata Ibu Sasa membuatku semakin bersemangat dan yakin. Kalau aku pasti bisa.

Tiga minggu setelah ujianpun berlalu, hari ini tiba saat pengumuman. Aku merasa sangat deg-degan. Kucari Ibu Sasa disetiap sudut ruangan, tapi tak juga kutemukan. Aku masih saja sibuk mencarinya. Sampai-sampai aku tidak sadar ketika kepala sekolah mengumumkan bahwa aku adalah lulusan terbaik tahun ini.

”Kita sambut lulusan terbaik sekolah kita tahun ini, Bima Padma Nagara” suara kepala sekolah dan tepuk tanganpun menggema disetiap sudut ruangan. Aku tersentak kaget, bahagia bercampur haru. Kuhapus sedikit airmata disudut mataku, akupun berjalan menuju mimbar dengan penuh rasa yakin untuk sedikit memberikan sambutan.

”Aku tidak akan mungkin berdiri disini tanpa perjuangan pahlawanku, Ibu Guru Sasa yang sangat aku sayang....Terima kasih untuk Ibu Sasa yang selalu ada untukku, terima kasih untuk mama malaikatku yang selalu mendoakanku dan teman-teman yang selalu membantuku” tatkala teman-teman berteriak dan memberikan applous untukku...

Hanya itu sambutan yang dapat aku berikan, aku berjalan meninggalkan mimbar sembari mencari Ibu Sasa. Tetap saja tak kutemukan Ibu Sasa, aku semakin bingung. Acara kelulusan hari inipun telah usai, teman-temanku bersama orang tua merekapun bergegas meninggalkan ruangan. Tapi dimana Ibu Sasa????

Aku ditemani papa mama dan kakakku menemui kepala sekolah untuk menanyakan dimana keberadaan Ibu Sasa.

”Bu kepala sekolah, dimana Ibu Sasa? Apakah hari ini Ibu Sasa tidak datang di acara kelulusan kami?” tanyaku penasaran..

”Bima, dengarkan Ibu... Mulai sekarang Ibu Sasa tidak akan mengajar di sekolah kita lagi. Karena Ibu Sasa sebenarnya bukan guru tetap di sekolah kita” jelas kepala sekolah sembari mengeluarkan surat yang dititipkan oleh Ibu Sasa untukku...

Dear Bima muridku yang bandel

Bima...

Ibu Sasa ingin meminta maaf

Karena mungkin saat Bima membaca surat ini

Ibu Sasa sudah tidak lagi berada di Indonesia

Ibu Sasa mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S2 di Australia

Di sekolah Bima, Ibu Sasa hanya sekedar mencari pengalaman bekerja

Bima...

Maafkan Ibu Sasa yang tidak sempat berpamitan

Tidak bisa menunggu dan melihat Bima menerima hasil kelulusan

Karena Ibu Sasa harus ke bandara tadi pagi-pagi sekali

Ibu yakin Bima akan lulus dengan hasil yang baik

Bima...Terima kasih

Karena Bima telah membuat hari-hari Ibu Sasa berwarna

Ibu Sasa tidak akan pernah melupakan saat-saat bersama kalian

Ibu Sasa beruntung bisa mengenal Bima walau hanya dalam waktu yang singkat

Bima...

Jangan bandel lagi ya

Jadilah malaikat kecil

yang akan selalu memberikan kebahagiaan untuk mama papa Bima

Dan jangan pernah lagi memanggil Ibu Sasa dengan sebutan

”Bumbu penyedap masakan”...hehehe, huft dasar bandel J

Ibu sasa sangat menyayangi Bima

Jaga diri baik-baik

Salam sayang

Ibu Sasa

Kuhapus aimataku yang sejak dari tadi mengalir deras membasahi pipiku. Kenapa Ibu Sasa harus pergi di saat aku ingin menunjukkan keberhasilanku atas jerih payahmu. Kenapa Ibu harus pergi ketika aku belum sempat mengucapkan terimakasih atas semua kebahagiaan yang Ibu Sasa bawa untukku. Lihat bu, Bima telah lulus sekarang, telah Bima buktikan didepan papa mama dan kakak bahwa Bima bisa seperti mereka dan itu semua karena Ibu Sasa, berkat perjuangan keras Ibu Sasa.

Aku sangat merindukan Ibu Sasa, aku sangat sayang Ibu Sasa. Tangisku meledak tak kuasa terbendung. Papa mamapun memelukku erat sembari menghiburku.

Ibu Sasa yang kusayang, terimakasih untuk semua yang telah engkau berikan untukku. Semoga Tuhan selalu menjaga Ibu Sasa disana, aku yakin Ibu Sasa pasti bahagia melihatku dari negeri kangguru sana. Suatu saat aku pasti akan menyusul Ibu Sasa, menjadi sepertimu. J

Matahari senjapun mulai menghilang. Kulipat kembali surat dari Ibu Sasa. Aku, papa, mama dan kakakku bergegas untuk kembali pulang. Kuhapus sisa-sisa airmataku yang masih tampak menghiasi mata sembabku dan aku akan kembali melanjutkan semua perjalananku yang masih panjang. Aku akan terus berusaha menjadi kebanggaan papa mama, membuat mereka bahagia. Seperti pesanmu padaku.

Terima kasih Ibu Sasa............

written by suntea

Kawah Ijen, Baluran dan Bali "Never Ending Story"

7 Mei 2017           Kawah Ijen, Baluran dan Bali adalah perjalanan panjang yang tak pernah terlupakan dengan sejuta pengalaman. Bersa...